Ini karena apel pagi atau apel pacar...
Jam sudah menunjukkan pukul 07.45. Saatnya melaksanakan ritual rutin. Alarm kantor berbunyi berulang kali menyadarkan para pekerja dari setiap petak kerja nya.
Bangun bangun bangun .... !!! Demikian mungkin maksud nada alarm yang berbunyi berulang kali dari lorong utama.
Para pajabat berseragam gelap mulai melangkah keluar merangsek menuju lapangan upacara. Kemudian di ikuti satu persatu oleh pekerja berseragam coklat lumpur di belakang.
Majuuuuu jalan.... !!! Teriak seorang komandam kompi memekak-kan telinga. Entah berapa oktaf ketinggian nada suara nya yang lantang.
Pekerja berseragam coklat lumpur yang terlambat bergegas untuk keluar menuju lapangan. Pisau tak bermata menyayat hati para pekerja yang telat berkumandang lembut dari mimbar apel. Lagi lagi mereka di bahas dan jadi topik utama.
Nada kedua pun berbunyi. Sebuah nasehat ala orang tua terdengar sayup redup dari atas mimbar. Cukup hening untuk sekedar ingin mendengarkan ucapan yang bermakna ini. Alangkah bosannya pasang-pasang telinga tua yang sedikit jenuh mendengar kalimat yang telah di ulang untuk keberapa kali nya. Dejavu apelista.
Cukup sudah semua pembicaraan. Komandan kompi kembali berteriak lantang merapikan barisan. Sembari memberi hormat, apel hari ini ditutup.
Semua pekerja kembali ke petak ruang sekat dalam lubang koloni. Bergelut dengan lumpur dan kegelapan lagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar