Selasa, 11 Februari 2014

Gelisah Jari Jemari

Malam ini lagi-lagi gue berkutat dengan laptop, mengerjakan skripsi yang akan segera berulang tahun tanggal 27 februari 2014. 

Seperti biasanya, jari-jemari gue seakan bingung untuk menari di atas keyboard. Jari-jemari yang entah kenapa tidak bisa melakukan tarian yang sama saat gue mengetik sebuah tweet atau blog. Ketikan sebuah skripsi terasa begitu asing dan kaku baginya. Jangankan untuk sebuah tarian, sekedar melangkah pun jemari gue mengalami kebingungan yang luar biasa. Dia bingung harus menginjak tombol mana terlebih dahulu sebagai awalan tariannya. Namun, akan berbeda halnya disaat jemari gue menulis tweet atau entri baru pada blog absurb yang gue kelola. Mereka seakan tau tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memulai sebuah ketikan blog, seperti halnya yang terjadi pada ketikan gue kali ini. Sedangkan di twitter jauh lebih parah, tarian jari jemari gue dulu pernah menghasilkan 20 tweet dalam satu menit.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Logika gue yang biasa cukup baik dalam menganalisa suatu permasalahan pun bertekuk lutut. Imajinasi liar gue seringkali bisa menghubungkan dua hal yang tidak punya keterkaitan sama sekali pun kali ini menyerah untuk coba mencari apa yang menyebabkan jari jemari tiba-tiba kaku disaat mengetik skripsi. Apakah pertanda bahwa otak gue tengah kelelahan dengan semua skripsi yang sudah sekian kali bergonta-ganti judul? mungkin ya mungkin juga tidak.

Gue bingung,

Tidak sedikit orang disekitar gue yang ikut kebingungan dengan keadaan yang gue alami. Dikatakan tidak ada orang yang memberi motivasi? jawabannya tentu salah. Banyak orang yang memberi gue motivasi. Mulai dari kedua orang tua yang gue cintai, adik, kakak, teman, sahabat, rekan sesama pejuang skripsi, adik dan kakak tingkat, bahkan orang yang cuma kenal di facebook pun ikut memberi gue motivasi. Saking banyaknya yang memberi motivasi, gue sampai merasa jenuh. Hasilnya setiap motivasi yang mereka berikan cuma seperti angin. Datang dan hilang begitu saja.

Gue jenuh,

Mungkin saat ini gue butuh orang yang mau mendengar. Orang yang mau sekedar mendengarkan keluh kesah yang gue rasakan, bukan orang yang kembali menimpali dengan nasehat-nasehat yang sudah seringkali gue dengar, kemudian bercerita panjang lebar yang membuat gue lebih memilih untuk diam membisu, mematung. Ujungnya, gue yang menjadi pendengar sampai percakapan berakhir.

Skripsi gue,

Ada dua hal yang membuat gue seperti ini, idealisme dan keinginan untuk segera lulus. Dua hal yang bertemu dalam satu tubuh, dua hal yang tengah bertarung memperebutkan kekuasaan atas skripsi gue, dua hal yang saling sapa dan menekan demi kepentingannya masing-masing, dan juga menjadi dua hal yang bikin gue cuma menjadi penonton sembari menunggu keluarnya sang pemenang. 

Jadi kapan kalian akan mengakhirinya, teman?

Sabtu, 28 Desember 2013

Kekasih Pagi Hari


"Yank, kamu udah makan belum??", tanya Ana.
"Belum", jawabku singkat.
"Mau aku bikinin bekal?? tapi aku cuma bisa bikin mie goreng yank, Itu juga dari mie instan", Ana berbicara  dengan nada yang pelan, mungkin takut membuatku kecewa.

Sebuah senyuman menjadi ekspresi spontan saat mendengar perkataan kekasih ku. Jangan kan mie instan, pertanyaan perhatianmu saja sudah lebih dari cukup untuk memulai hari ku. Sebuah pelukan hangat ku berikan untuk kekasih yang selalu menemani ku mulai dari kami pacaran dulu.

****

Ini adalah hari yang biasa, selalu dimulai dengan terbitnya matahari dari ufuk timur dan denting jam yang berputar sesuai arahnya yang biasa. Tidak ada yang spesial saat ku terbangun pada pagi ini. Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi, habis mandi ku tolong kekasih, membersihkan tempat tidurku. Ini lah hari-hari ku seperti biasa. Jam tujuh adalah jadwal untuk ku untuk bersegera berangkat menuju kantor. Mengendarai mobil menuju salah satu pusat pemerintahan di  Kota Kembang.

Namun hari ini begitu berbeda dengan perbincangan santai saat ku hendak berangkat. Kekasih ku memberikan sebuah bekal mie instan yang mungkin sudah dipersiapkannya selagi aku mandi dan berganti pakaian tadi. Mie instan ini akan menjadi pengisi perut ku untuk sarapan pagi yang biasa ku lewatkan. Mungkin aku terlalu lupa untuk sekedar meluangkan waktu mengisi perut di pagi hari.

****

"Ana, kamu sudah sarapan??", tanyaku pada Ana.
"Belum yank, pagi ini aku belum sempat untuk sarapan. Tapi aku sudah membuatkanmu sarapan", Di tangan Ana terlihat sedang memegang kotak bekal makanan dengan mie instan di dalamnya. Sebuah senyuman terlihat menyembul dari wajah Ana yang cantik.
"Terima kasih sayang", sebuah senyuman dan kecupan mendarat di dahi nya.

Mie instan yang begitu menggugah selera. Bukan karena mie instan nya, tetapi karena orang yang selalu dengan semangat dan keikhlasan setiap pagi untuk membuatkan ku sarapan.

****

Ana, gadis cantik yang mempunyai dua bola mata bening yang menurut ku menawan. Wajah oval dengan sedikit sentuhan pipi chubby dari orang tua nya. Paras yang menentramkan hati setiap kali ku pandang dan ku bayangkan. Dua alis mata yang terkesan tegas melengkung indah di atas kedua bola mata nya. Sedangkan  hidung dan bibir yang dimiliki Ana begitu mencirikan bahwa dia adalah orang indonesia asli, bukan hasil naturalisasi ataupun ras indo. Aku cinta indonesia....

Kami kenal di bangku kuliah saat masih sama-sama menjadi aktivis di kampus biru langit. Aku yang awalnya masuk organisasi berniat sekedar ingin mencari pengalaman dan ilmu, saat itu menyelam terlalu jauh dan tenggelam dalam dunia aktivis yang kritis, masif, keras, dan berpolitik. Sedangkan Ana mulai meninggalkan dunia aktivis saat mengetahui aktivis sekarang sudah banyak yang dirusak moral maupun logika nya, mungkin aku salah satu contohnya. Sedikit sekali jumlah aktivis yang benar-benar murni ingin memperjuangkan kepentingan bersama. Menurutku aktivis adalah miniatur panggung politik nya para mahasiswa. sebelas dua belas lah sama kelakuan para kaum elit, pejabat, atau politikus negeri ini.

Aku mulai sibuk dengan dunia aktivis, Ana pun mulai sibuk dengan dunia nya yang mulai jauh dari kegiatan organisasi mahasiswa. Tak sedikitpun terbesit di kepala ini untuk mengingat Ana yang begitu spesial bagi ku dari semester satu. Mungkin karena itu aku begitu sanggup menyimpan nya di dalam hati.

Orang bijak pernah berkata,"Pikiran mungkin sulit untuk dikendalikan agar selalu berada dalam kebenaran, tapi hati akan selalu setia membimbing dan berbicara tentang kebenaran."

Kesimpulannya, keberadaan Ana tidak pernah terganggu oleh kekacauan pikiranku. Tidak salah aku dalam menempatkan semua hal tentang Ana hanya di hati ku, bukan di pikiranku.

****

Pagi lainnya tentang kebersamaan ku dengan Ana, istri tercinta yang telat kusadari keberadaannya.

"Aku udah, kamu udah?" tanyaku.
"Sudah. Yank boleh kah aku bertanya??" jawab Ana sembari balik bertanya.
"Apapun itu kamu bisa bertanya pada-ku, Ana." ucapku.
"Kenapa kamu selalu membangunkan ku dengan cara yang berbeda di setiap paginya, yank??" senyuman tersungging dengan sedikit menggigit bibir terpajang di wajah Ana.
"Karena kamu bukanlah warna yang sama di setiap pagi ku. Jika aku ada kertas putih, maka kamu adalah tinta yang mewarnaiku sembari membuat lukisan kehidupan kita" jawab ku pada sang bidadari.

****

AKU TAK PERNAH BOSAN UNTUK SELALU MEMBANGUNKANMU, KEKASIHKU.

Mampir Kediri (Backpaker Bandung-Kediri)

Tuhan Bersama Para Backpaker

Backpaker To Kediri (29 Oktober 2013 – 1 November 2013)

Backpaker adalah perjalanan mencari teman, bukan mencari teman yang seperjalanan.

Backpaker adalah sensasi menemukan luapan rasa bahagia dalam segala keterbatasan. Menguji kesabaran dalam berbagai tekanan.

Backpaker bukan soal mana yang kuat atau yang cekat,
Backpaker bukan soal yang cepat atau yang telat,
Backpaker bukan soal yang tangguh atau yang lumpuh,
Backpaker bukan juga soal siapa yang terjauh menempuh perjalanan,
Bukan soal berapa banyak daerah yang telah dijelajahi atau ditapaki,
Bukan soal berapa banyak destinasi wisata yang telah terpenuhi,
Bukan ajang unjuk gigi siapa yang paling sedikit dalam mengeluarkan biaya perjalanan dan kemampuan menjelajah,

BUKAN

Backpaker buatku adalah seberapa banyak teman dan pengalaman baru yang bisa didapatkan selama menempuh perjalanan.

Stasiun Kediri

#MampirKediri,

Sebuah kota yang terkenal dengan produksi tahu. Kota ketiga terbesar di Propinsi Jawa Timur, setelah Surabaya dan Malang.

Backpaker kali ini terispirasi dari sebuah obrolan di twitter bersama seorang teman lama saat masih duduk di bangku sekolah dasar, Atika Amalia. Ia bercerita mengenai masa backpacker di Kediri yang mungkin boleh dibilang itu bukan backpacker. Karena tika, begitu biasa dipanggil, sedang memang ada kegiatan di Kota Kediri untuk beberapa bulan.

Lanjut cerita, Tika menceritakan beberapa destinasi dan hal-hal menarik yang terdapat di Kota Kediri. Mulai dari Bangunan Gumul yang terdapat di daerah simpang lima. Bangunan besar yang mirip bangunan Renaissance yang ada di Prancis. Lalu terdapat Masjid Agung Kediri, Gereja Merah, Sungai Brantas yang dulu sempat terkenal karena kasus limbah dan pencemaran, Wisata Gunung Kelud, dan Kampung Pare atau lebih dikenal dengan sebutan kampung inggris.
Gumul, Kediri
#MampirKediri,

Perjalanan saya yang awalnya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2013 terpaksa diundur dikarenakan tidak kebagian tiket kereta. Terpaksa di undur ke tanggal 29 Oktober 2013, tiket tersisa memang hanya di tanggal itu.

29 Oktober 2013,
Saya berangkat dari kosan menuju cihampelas. Kenapa cihampelas? Ya karena backpacker kali ini saya ditemani oleh seorang teman, Febri. Dari cihampelas kemudian saya berangkat naik angkot menuju stasiun kereta api kiaracondong. Kereta berangkat pukul 20.30. Kereta langganan saya jika ingin memulai perjalanan menuju daerah jawa tengah, jogja, dan jawa timur. Kereta Kahuripan, kereta kelas ekonomi yang mempunyai trayek kiaracondong – Kediri.
Febri
Di stasiun seperti biasa telah dipenuhi oleh berbagai penumpang yang tengah menanti jadwal keberangkatan. Di stasiun kiaracondong sekarang terdapat layanan untuk isi ulang batere handphone gratis. Tinggal colok dan silahkan men-charge batere sampai penuh. Lokasinya ada di sebelah kiri saat masuk pintu utama stasiun. Atau di sebelah loket penjualan tiket kereta.

Satu jam sebelum keberangkatan, terdengar suara petugas yang mempersilahkan penumpang untuk memasuki peron pemberangkatan kereta api. Sebelum masuk peron terdapat loket pemeriksaan tiket dan kartu tanda pengenal. Setelah melewati loket pemeriksaan, saya langsung menuju peron.
20.30, saatnya untuk berangkat menaiki kereta api. Disini saya sempat salah naik gerbong yang mengakibatkan salah paham dengan penumpang yang seharusnya. Saya minta maaf dan kemudian pindah menuju gerbong yang tertera di tiket. Gerbong enam dengan nomor kursi dua belas A dan dua belas B. Namun saat menemukan kursi yang tepat, ternyata saya masih belum bisa duduk. Sebuah keluarga kecil tengah sibuk makan untuk mengganjal perut yang lapar. Saya harus mengalah terlebih dahulu dengan dengan duduk di kursi lain yang kosong.

30 menit kemudian, keluarga kecil tadi telah selesai makan malam. Padahal saya belum makan sama sekali dari siang. Akhirnya bisa duduk di kursi yang memang seharusnya jadi hak saya. Selama di kereta saya berbincang-bincang dengan keluarga kecil tadi. Ada adik kecil yang bernama Rifki dan teteh nya yang bernama Intan. Mereka akan menuju nganjuk, jawa timur. Katanya sih mau wisata. Karena ini adalah kereta malam, maka sebagian besar penumpang kemudian tampak terlelap dan beristirahat. Ini juga yang membuat saya semakin memfavoritkan kereta kahuripan sebagai andalan transportasi saat backpakeran. Saya bisa beristirahat selama perjalanan tanpa mengganggu waktu tidur.

30 Oktober 2013,
06.00, kereta memasuki Kota Jogjakarta. Sebagian besar penumpang kemudian turun di Stasiun Lempuyangan. Kereta mulai tampak lengang. Beberapa gerbong ada yang hanya terisi setengahnya saja.  07.00, kereta memasuki Kota Solo. Ada penumpang yang naik. Mata saya terpaku pada seorang wanita yang sudah berumur 45-an bersama seorang anaknya yang berumur sekitar 25-an. Mereka naik dan kemudian duduk di kursi sebelah saya. 08.30, kereta sampai di Stasiun Kertosono. Keluarga kecil tadi kemudian turun dan berpamitan dengan saya. Tiba-tiba si ibu yang tadi naik dari Solo mulai menyapa dan mengajak ngobrol. Entah kenapa, terasa ada hal yang janggal. Mulai dari si Ibu yang terasa begitu cepat akrab, anaknya yang begitu pendiam, pertanyaan-pertanyaan yang seakan ingin mengetahui jatidiri saya, dan ajakan “memaksa” untuk mau ikut dengan dia ke rumahnya di Kediri. 09.30, kereta sampai di Stasiun Besar Kediri. Di stasiun semakin terasa aneh saat saya mulai terlihat “manut” terhadap setiap ajakan si ibu. Tiba-tiba seorang tukang becak stasiun berbicara kepada saya, “Kenal dengan ibu itu, mas? Hati-hati, sekarang lagi banyak penculikan orang. Lebih baik sendiri saja”. Febri kemudian berkata untuk tidak usah ke rumah si ibu, lebih baik jalan sendiri saja mengikuti kata si bapak tukang becak. Saat saya kembali menoleh ke si ibu, dia berjalan menjauh seperti tengah berdiskusi dengan dua orang anaknya di salah satu sudut stasiun. Satu hal lagi yang membuat saya semakin kuat untuk tidak ke rumah si ibu adalah spanduk di stasiun yang berisi himbauan untuk berhati-hati terhadap orang yang baru dikenal selama perjalanan. Karena modus kejahatan gendam, hipnotis, bius dan sejenisnya yang kerap terjadi di kereta ataupun stasiun. Saya pun kemudian berpamitan dengan si ibu dan anaknya yang masih terlihat seperti berdiskusi. Semoga itu cuma sebatas dugaan, karena saya tidak ingin berburuk sangka pada orang lain. Dan saya memutuskan untuk tidak ke rumah si ibu juga untuk berjaga-jaga.

Saya kemudian mulai berjalan kaki pergi ke arah selatan stasiun. Kembali membaca buku itinerary destinasi backpacker yang telah saya buat. Pare, itulah tujuan saya selanjutnya. Pare yang dikenal dengan kampung inggris. Karena saya dengar disana warga kampung banyak yang bisa berbahasa inggris. Perpajalan ke kampung pare dapat ditempuh dengan menggunakan Bus Puspa Indah trayek Kediri – Malang. Ongkosnya cukup murah, cuma Rp. 5.000 sampai ke Kampung Pare. Perjalanan dari Kediri menuju Pare ditempuh selama 60 menit.
Gerbang Kampung Pare, Kediri
Kampung Pare atau secara administrasi merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri. Terletak di sebelah timur Kota Kediri. Pare memiliki lokasi yang sangat strategis. Pare merupakan jalur perlintasan antara tiga kota besar di jawa timur. Terletak di tengah-tengah antara Surabaya, Malang, dan Kediri. Jadi Jika ingin bertualang di jawa timur. Pare adalah lokasi strategis untuk memulai sebuah perjalanan. Di Pare juga terdapat fasilitas yang dibutuhkan oleh para traveller, seperti: tempat penyewaan mobil, penyewaan motor, penyewaan sepeda, penginapan, dan tempat makan plus wifi yang buka 24 jam.

Hari pertama di Pare, saya keliling-keliling dengan berjalan kaki sembari menanyakan program-program les bahasa inggris berikut rincian biaya yang harus dikeluarkan. Harganya relatif murah menurut saya, mulai dari Rp. 200 ribu/ bulan sampai Rp. 600 ribu/ bulan. Harga tergantung dari program yang pendalaman yang ingin kita kuasai, seperti: speaking, toefl, ielts, grammar, vocabulary, dan sebagainya.
Malam pertama di Pare saya tidur di masjid. Cukup nyaman dengan tikar masjid dan berbantalkan tas backpake yang setia menemani perjalanan.
Masjid Tempat Nginep
Hari kedua di Pare, saya menuju tempat penyewaan motor. Harga sewa motor mulai dari Rp. 25 ribu/ 6 jam, Rp. 40 ribu/ 12 jam, dan Rp. 70 ribu/ 24 jam. Saya menyewa selama enam jam. Mulai dari pukul 08.00-14.00. Karena enam jam menurut saya sudah cukup untuk menempuh destinasi tempat yang sudah saya tetapkan kali ini, yaitu: Gunung Kelud, Kediri, dan keliling Pare.
Tempat Makan Free Wifi + Sewa Motor
Dari pare menuju gunung kelud kira-kira 60 Km. Jarak tempuh lebih kurang 45 menit. Di Gunung kelud terdapat pemandangan pegunungan yang sangat mempesona. Disini tidak usah kawatir, karena saat ini ke daerah puncak Gunung Kelud sudah bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor. Layaknya Gunung Tangkuban Parahu yang ada di Bandung. Di Gunung Kelud terdapat terowongan sepanjang 50 meter yang menghubungkan areal utama wisata menuju anak Gunung Kelud. Selain itu juga terdapat tempat pemandian air panas dan wahana flying fox. Di perjalanan ke Gunung Kelud terdapat sebuah jalan yang disebut “Mysterius Road”. Misterius disini bukan berarti berkaitan dengan hal ghaib. Misterius disini maksudnya adalah jalan yang sebenarnya turunan, namun saat dilihat dengan mata terlihat seperti sebuah jalan yang menanjak. Hal ini dibuktikan dengan sepeda motor yang terlihat mendaki sendiri, padahal mesin dalam kondisi mati. Itulah misterinya jalan ini. Silahkan kunjungi jika kalian penasaran.
Petunjuk Arah, Maybe

Monumen Jalan Misterius Wisata Gunung Kelud


Gunung Kelud


Ane
Goa menuju Anak Gunung Kelud



Anak Gunung Kelud

Gunung Kelud


Gunung Kelud

Gunung Kelud


Gunung Kelud

Monumen Peresmian Tempat Wisata Gunung Kelud


Setelah dari Gunung Kelud, saya kemudian menuju Kediri. Jarak dari Gunung Kelud menuju Kediri itu sekitar 40 Km. Jarak tempuh waktu itu sekitar 30 menit, karena bawa motornya sambil ngebut. Di Kediri, saya menuju Masjid Agung Kediri yang terletak di dekat Alun-Alun Kota Kediri. Numpang sholat dan kena biaya parkir motor Rp. 1.000. Karcisnya jadi kenang-kenangan buat saya. Masjid Agung juga cukup dekat dengan terminal Kediri. Lebih kurang 1 Km ke arah barat menyeberangi sungai brantas.
Dari Kediri kemudian saya pulang menuju Pare. Kebetulan jalan dari Kediri menuju Pare melewati simpang lima Gumul. Gumul, bangunan yang mirip bangunan Rennaissance di Prancis. Begitu megah berdiri di perbatasan timur Kota Kediri. Saya hanya berhenti sejenak dan mengabadikan momen berada di Gumul. Sayangnya saya tidak sempat sekedar berjalan kaki mengelilingi Gumul nan megah ini. Saya meneruskan perjalanan menuju Pare karena waktu sewa motor yang akan segera habis. Sedikit informasi untuk denda keterlambatan pengembalian sewa motor adalah Rp. 5.000/ jam.

Sesampainya di Pare, saya segera menuju tempat penyewaan motor. Melanjutkan perjalanan tambahan menuju Jogjakarta. Panggilan mampir dari seorang kakak senior yang sudah seperti kakak sendiri. Kalau udah panggilan seperti ini biasanya wajib. Inget pasal senior junior. Pasal satu, senior selalu benar dan junior selalu salah. Pasal dua, jika senior salah maka kembali ke pasal satu. Tapi ya begitulah, walau terkesan kejam jika dibaca, namun dalam pelaksanaannya asik-asik aja. Malah jadi kenangan tersendiri untuk ketawa bersama.

Saya segera mencari transportasi. Awalnya mau pakai tumpangan mobil bak atau truk. Namun jempol saya sepertinya belum beruntung. Andalan terakhir adalah kembali naik Bus Puspa Indah menuju Kediri. Dari Terminal Kediri ternyata tidak ada Bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) trayek Kediri-Jogja. Saya harus naik Bus Kawan Kita terlebih dahulu menuju Nganjuk. Dari Nganjuk baru terdapat Bus AKAP menuju Jogja. Ongkos Bus dari Kediri – Nganjuk adalah Rp. 8.000. Sedangkan ongkos dari Nganjuk – Jogjakarta adalah Rp. 30.000.

Nah, selama di jogja ini saya di jamu full service sama senior yang bernama Rina Yulius. Indahnya kekeluargaan saat pramuka. Mulai dari makan di Café Raminten yang berpegawai anak-anak lulusan SLB (Sekolah Luar Biasa), ongkos bus, tempat istirahat, bahkan dikasih bekal buat isi perut selama perjalanan ke Bandung. Thank You Very Much Kakaaaaaakkk, nior. Semangat beresin Thesis nyo !! :’)
Rina Yulius (kiri), Saya (tiduran)
Beres dari jogja, saya kemudian pulang ke Bandung dengan kereta api. Dan lagi-lagi diantarkan oleh si Kahuripan.
#MampirKediri

Total biaya:
Makan (total)               Rp. 50.000
Bandung-Kediri           Rp. 50.000
Kediri-Pare                 Rp.   5.000
Sewa Motor                Rp. 25.000
Bensin Motor              Rp. 26.000
Tiket Wisata Kelud      Rp.   9.500
Tiket Motor Kelud       Rp.   2.000
Parkir (total)                Rp. 10.000
Pare-Kediri                 Rp.   5.000
Kediri-Nganjuk           Rp.   8.000
Nganjuk-Jogja             Rp. 30.000
Trans Jogja                  Rp.   3.000
Jogja-Bandung             Rp. 50.000
Toilet Term.Giwangan  Rp.   2.000
----------------------------------- +
TOTAL                     Rp.275.500

Rabu, 04 Desember 2013

Kotak Pengemis

Hai para blogger,
Kali ini saya ingin membahas tentang masalah pengemis, peminta-minta, gembel, dan sejenisnya yang suka memanfaatkan kebaikan para pemberi infaq, shadaqah, dan sumbangan di jalanan. Kenapa di jalanan? karena disinilah kebanyakan para dermawan ini beraktifitas. Berlalu lalang dan mungkin sangat sibuk walau hanya sekedar mampir di mesjid atau sekretariat badan penerima sumbangan.

Kang Emil yang juga sebagai Walikota Bandung pernah berkata bahwa penghasilan seorang pengemis bisa lebih besar dari seorang walikota yang gajinya sebesar Rp. 5,8 juta. Penghasilan seorang pengemis dalam sehari bisa mencapai 500 ribu rupiah. Jika dalam sebulan itu ada 30 hari, perhitungan sederhananya cukup dikalikan dengan Rp. 500 ribu. Hasilnya cukup fantastis, seorang pengemis bisa meraup penghasilan sebesar Rp. 15 juta. Dan tentunya tidak dipotong pajak penghasilan sama sekali. Wowww....

Jadi pada tulisan kali ini saya tidak akan membahas besaran angka penghasilan pengemis yang bikin saya terkagum-kagum. Saya akan mengajukan sebuah solusi untuk para dermawan yang mulai menjamur bagai air di musim banjir. Maksudnya musim hujan. hhe...

Menurut saya ada tiga, yaitu:
  1. Para dermawan yang tidak punya waktu untuk sekedar mampir ke tempat penerimaan infak, shadaqah dan sumbangan.
  2. Para dermawan yang didominasi oleh kaum uang receh. Uang receh maksudnya mulai dari 500 - 5.000. Jadi seringkali malu untuk sekedar datang ke badan penerima amal.
  3.  Lokasi badan penerima amal yang sulit dijangkau.
 Jadi berdasarkan tiga hal tadi, saya ada usul untuk pemerintah atau badan penerima amal untuk membuat "Kotak Pengemis" yang ditempatkan pada tempat-tempat umum yang biasanya sudah menjadi spot pengemis.

Kenapa di spot pengemis?
Karena disanalah kebanyakan para dermawan jalanan ini memberikan sedikit uang amal yang dimiliki untuk tema "Berbagi dengan sesama". Namun uang amalnya jatuh ke orang yang TIDAK TEPAT.

Kotak Pengemis ini dibuat dengan kriteria sebagai berikut:
  1. Kuat seperti mesin ATM.
  2. Kokoh seperti mesin ATM.
  3. Menggunakan lobang celengan yang memudahkan saat memasukkan uang.
  4. Lobang One-Way. Artinya ga bisa dicongkel.
  5. Dilengkapi dengan semacam pendeteksi besaran uang di mulut lobang celengan. Fungsinya untuk menghitung total uang yang masuk. Dan diharapkan terkoneksi dengan database. Jadi semua uang yang masuk celengan tidak luput dari monitoring pengawas. (intinya biar ga ada yang korupsi duit sumbangan dermawan jalanan tadi).
  6. Untuk saat ini baru itu aja kriteria yang terpikirkan
Nah, untuk pengelolaannya sendiri mungkin bisa dikelola oleh pemerintah melalui dinas sosial. Hal ini tentunya akan memudahkan pemerintah dalam mendata orang-orang yang memang benar-benar membutuhkan. Tentunya pemerintah juga bisa menyalurkan uang para dermawan tadi ke orang-orang yang TEPAT. Danapun menjadi sesuai dengan niatan awal para dermawan jalanan tadi. "Berbagi Dengan Sesama"

Kalo boleh sedikit gambaran ide saya, mungkin seperti ini. Kotak Pos dan Sistem Keamanan ATM yang dipadukan. :'))


Minggu, 14 Juli 2013

Vanny Vabiola - Cinto Jan Di Bali

Cinto bamato di jari manih
Cincin siapo nan uda pakai
Tolonglah jawek tanyo den kini
Tolonglah denai manahan tangih
Dagang lah tandeh pokoklah abih
Nan lain juo nan ba rasaki

Kini den tau cinto manduo
Nan uda tanam di dalam dado
Denai disayang urang dicinto
Dek uda kayo lapeh kandaknyo
 
Pitih dapek dicari budi jan dibali
Cinto yo ka datang juo
Ondeh yo da
Pitih dapek dicari budi jan dibali
Cinto yo ka datang juo

Urang barambuik samo hitamnyo
Usah samo kan den jo dirinyo
denai ndak silau dek nan harato
Bukan lantaran dek roman rancak
Bukan dek silau ameh jo perak
Urang di jajah bak kato awak

Suluah kini lah jadi duo
Ombak mahampeh jadi bancano
Pa usai sakik hati lah luko
Luko nan tiado paubeknyo

Kayo jan dipanggakkan
Cinto bukan dagangan
Tinggakan lah denai surang
Ondeh yo da
Kayo jan dipanggakkan
Cinto bukan dagangan
Tinggakan lah denai surang

Cincin bamato di jari manih
Cincin siapo nan uda pakai
Tolonglah jawek tanyo den kini
Tolonglah denai manahan tangih
Dagang lah tandeh pokok lah abih
Nan lain juo nan barasaki

Kini den tau cinto manduo
Nan uda tanam di dalam dado
Denai disayang urang dicinto
Dek uda kayo lapeh kandaknyo
 
Pitih dapek dicari budi jan dibali
Cinto yo ka datang juo
Ondeh yo da
Pitih dapek dicari budi jan dibali
Cinto yo ka datang juo

Jumat, 26 April 2013

Universitas Lika Liku Hidup

NAMA:
    Universitas Lika Liku Hidup (ULH)

STATUS:
    Masih Hidup

AKREDITASI:
    Emang Penting??

MOTO:
    Namanya Juga Idup

VISI dan MISI:
    Membentuk Manusia yang Siap Hidup, Siap Berkehidupan, dan Siap Kehidupan

FAKULTAS:
    1. Fakultas Galau dan Cinta
    2. Fakultas Alay dan Lebay
    3. Fakultas Bisnis dan Karir
    4. Fakultas Gaya Hidup
    5. Fakultas Religi
    6. Fakultas Sosialita

JURUSAN:
    Masih Dalam Tahap Pemikiran, Nanti Kalau Udah Ada Dikabarin Lagi Deh.

SELAYANG PANDANG:
   Universitas Lika Liku Hidup adalah sebuah universitas yang hadir untuk menampung pola pikir dan kehidupan masa sekarang ini. Universitas Lika Liku Hidup merupakan sebuah universitas yang membuat gebrakan berbeda dari universitas kebanyakan yang sudah ada. Dengan konsep pendidikan yang modern dan orientasi lulusan yang up to date. Tidak sekedar meluluskan sarjana yang cuma menjadi budak dan pencari kerja ulung. Bukan universitas dengan lulusan-lulusan yang takut hidup, takut berjuang, jadi pecundang, buta kemampuan, atau robot sejenisnya. Universitas Lika Liku Hidup mempunyai lulusan yang siap menantang, menjadi pemenang, kuat bertahan, dan survive dalam keadaan terburuk sekalipun.  

    Gelar sarjana bukan prioritas kami, transkrip nilai cuma syarat administratif kami. Kamu ga lulus bukan akhir segalanya, yang penting ada keseriusan dan konsistensi.

    Belajar dari kondisi para manusia yang katanya orang pintar yang punya mental cemen dan cupu. Takut berkarya, yang kemudian cuma berani bacot dikelas. Berbicara bukan atas pengalaman sendiri, bertumpu pada pengalaman orang lain dan teori-teori yang dianggap sudah ter"benar"kan secara dunia.

    Jauh panggang dari api, generasi seperti apa yang akan dihasilkan oleh pendidikan yang seperti ini?? cuma berbicara tanpa terjun langsung. Berbicara berdasarkan perkataan orang lain. Berkata asin sebelum menyicipi air dalam gelas. Berkata mengerikan padahal belum masuk sama sekali. Itulah dosen dan  Mindset  yang ada sekarang. Fuck for education what you mean, it's call a bullshit.

   Join with us, we will prove to you. Learn by doing, feel free, and enjoy the lake.


   By : Marta Muhammad Thohir ~13~ 

Sabtu, 16 Maret 2013

Uang dan Bahagia


Aku punya uang yang banyak, tapi kenapa aku tak bahagia?
Aku punya segalanya, tapi kebahagiaan tak kunjung mampu kupertahankan. Dia datang cuma untuk beberapa saat, dan kemudian menghilang seperti butiran debu yang tertiup angin senja.

Suatu hari aku pernah bertanya kepada seorang teman.
"Kenapa kamu mencari uang?"
"Aku ingin bisa membahagiakan keluargaku." jawab nya sederhana.
"Menurutmu, kenapa aku yang sudah punya banyak uang ini malah tidak bahagia??"
Sejenak temanku terdiam seakan bertanya kepada dirinya sendiri, kenapa orang yang sudah banyak uang di depanku ini tidak mampu tetap mempertahankan rasa bahagia yang dulu pernah singgah di kehidupannya. Pertanyaan yang sama seperti milikku, entah sudah berapa tahun pertanyaan sederhana ini menghuni sel-sel motorik di dalam otak ku yang penuh pengetahuan. Tak mampu ku menjawab semenjak aku menjadi salah satu milyuner di negara kaya ini.

****

Lima tahun sudah semenjak perubahan nasib dari seorang yang serba pas-pasan menjadi seorang milyuner baru. Uang yang dulu hanya cukup untuk menikmati liburan sekali setahun dengan menabung sedikit demi sedikit, kini telah menjadi uang yang serba berlebih. Aku bingung bagaimana cara menghabiskannya. Segala macam alat dan barang sudah kumiliki. Hoby ala milyuner yang suka mengkoleksi barang-barang mewah dan langka pun telah ku lakoni. Tapi tetap uang yang kumiliki seakan mengalir bagai banjir bandang yang melimpah ruah dengan sendirinya.

Apa yang aku rasakan??
FRUSTASI,,,
DEPRESI,,,
WAS-WAS,,,
GELISAH,,,
TAKUT,,,
KECEWA,,,
dan poin paling penting nya adalah AKU TIDAK BAHAGIA dengan semua harta materi yang kumiliki.

****

Dulu aku adalah seorang anak yang berasal dari keluarga yang sederhana. Tidak mewah, tidak pula miskin. Mungkin keluarga yang berkecukupan, inilah kata yang paling tepat rasanya untuk mewakili kondisi perekonomian keluarga saat itu. Memiliki dua orang tua dengan penghasilan yang mampu memenuhi segala kebutuhan hidup kami sekeluarga. Sesekali mereka masih sempat untuk menyisihkan sedikit dari penghasilan yang pas-pasan, ini akan menjadi tabungan. Walaupun nominalnya tidak tergolong besar, namun uang tabungan ini mampu membuat kami pergi bertamasya sekali dalam setahun. Atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak-anaknya yang harus melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Disaat teman-temanku sudah mampu membeli berbagai macam mainan canggih dan mewah, aku hanya sanggup memuji dan mangagumi mainan-mainan yang mereka. Tak jarang aku mengulum bibir disaat mereka memainkan atau bergaya dengan mainan-mainan canggih itu. Beruntungnya aku, aku masih dapat bermimpi dan update soal berbagai hal baru dari teman-teman ku ini, walau tanpa memilikinya secara langsung. Tak pernah terbayangkan untuk memaksa kedua orang tua ku membelikan mainan-mainan canggih pada zaman itu. Entah mengapa, aku seakan dibuat mengerti dengan kondisi keuangan keluarga ku yang serba pas-pasan.

Apa yang aku rasakan saat itu?? coba kamu bayangkan bagaimana perasaanmu disaat kamu menginginkan sesuatu yang tidak dapat kamu miliki.
KESAL,,,
MARAH,,,
SEDIH,,,
MALU,,,
TERMANGU,,,
JADI BAHAN EJEKAN,,,
DIANGGAP REMEH,,,
Dan poin yang paling penting adalah AKU TIDAK BAHAGIA karena keterbatasan keuangan untuk dapat membeli mainan-mainan yang kuinginkan.

****

Saat pertama kalinya aku merasakan menjadi orang kaya, semua begitu bahagia. Apapun yang aku inginkan dapat aku beli dengan mudah. Cukup dengan menggesekan kartu plastik dengan berbagai warna dan logo, semua jadi lunas dan terwujud. Mulai dari impian membeli mobil, membeli rumah, meng-haji-kan seluruh keluarga-ku, mempunyai apartemen pribadi, villa di pegunungan, helikopter dan jet pribadi, yayasan pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, panti asuhan, koperasi untuk masyarakat, perusahaan multinasional, memiliki berbagai pertambangan, perusahaan minyak, perusahaan emas, bahkan salah satu pulau di nusantara ini sekarang sudah menjadi milikku sepenuhnya. Aku adalah orang yang dimimpikan oleh jutaan manusia lain diluar sana, jutaan manusia yang menginginkan untuk menjadi kaya dan bahagia. Ku rasa semua hal itu sudah dapat membuktikan bahwa aku telah bahagia. Sayangnya tidak.

Tapi sayang, kebahagiaan itu cuma menyapa-ku untuk dua tahun saja. Selebihnya, aku merasa kebahagiaan pergi entah kemana. Aku lupa bagaimana cara menikmati kekayaan melimpah ini. Yang ku tau hanya menghamburkan uang-uang ini. Membuang dengan cara membelanjakan pada hal-hal yang sama sekali tidak aku butuhkan. Rasanya aku membeli cuma untuk mendapatkan sebuah prestise dari masyarakat elite dunia, aku adalah orang kaya yang patut kalian perhitungkan dan segani. Lihat kekayaanku, lihat kekuasaanku, lihat manusiaku, lihat negara korporasiku, apa kalian sanggup menandinginya. Itulah kata-kata tersirat yang selalu kusampaikan kepada para milyuner dunia. Seharusnya aku bahagia seperti kata orang lain, seperti pandanganku dulu. Sekali lagi kukatakan, aku sama sekali jauh dari yang namanya bahagia.

****

"Uang bukanlah kebahagiaan, tapi uang adalah salah satu media mendapatkan kebahagiaan." Temanku yang sedari tadi melamun, tiba-tiba nyeletuk dengan begitu saja. Aku tertegun dengan sebuah kalimat yang barusan menyelinap masuk ke dalam rongga telinga. Apa yang barusan dikatakan sang teman mulai di olah dalam membran sel motorik otakku. Menganalisa setiap jengkal huruf yang terangkai menjadi kata, kata yang terangkai menjadi kalimat, kemudian menyimpan makna. Makna ini kemudian coba ku korelasikan dengan pertanyaan sederhana yang selama ini memenuhi sel-sel otak. Mencari keterkaitan diantara pertanyaan dan makna kalimat baru. Apakah ini adalah jawaban, atau baru membuka jalan menuju jawaban yang ku cari.

Beberapa menit berlalu, semua cuma hening dalam usaha menemukan jawaban. Balapan sedang terjadi di dalam lintasan motorik otak, pemikiran ku berpacu dengan lama daya tahan otak untuk dapat berpikir secara maksimal dan total. Hasil akhirnya cuma dua, aku berhasil menemukan jawabannya atau kembali gagal yang ditandai dengan otak yang meminta beristirahat untuk memulihkan kondisi menjadi prima. Lima menit berlalu, temanku yang sedari tadi berpikir keras tampak kelelahan dan mulai mengistirahatkan kedua otak nya. Hal ini terlihat dari posisi duduk dan ekspresi muka yang terlihat lelah. Dia kemudian meminum cola yang ada di meja. Sedangkan aku, masih berpikir melanjutkan balapan menuju jawaban pertanyaan sederhana ku.

Dan akhirnya,,,, jawaban itu ku temukan.

"Kebahagian adalah perasaan disaat kita mampu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui jerih payah dan usaha kita sendiri. Kebahagiaan adalah disaat kita mengerti arti dari sebuah kekurangan, mengerti arti dari kesulitan, dan dengan keringat sendiri kita mampu untuk mengatasinya. Kebahagiaan adalah sesuatu yang harus selalu dibagi, bukan dipertahankan atau dimiliki sendiri. Ketika kebahagiaan tidak dibagi, kebahagiaan itu akan basi dan kemudian hilang meninggalkan kita dengan sendirinya."


~13~
~UANG DAN BAHAGIA~

Sabtu, 02 Maret 2013

22 years

Malam dengan rasa lapar dan was was. Perasaan yang sedari tadi tidak nyaman dan degup jantung yang mirip genderang perang.Sembari mendonlot di youtube, hari sudah menunjukkan pukul 23.30. Tapi mungkin karena gw emang kalong.

Sejenak terasa begitu hening, atau emang kebetulan lagi hening. Bunyi angin di luar kamar pun begitu jelas terdengar di kuping gw. Dan lima menit berselang, gw mendengar suara beberapa langkah kaki yang seakan lalu lalang di kamar lantai dua.

Jam 23.40
Gw milih keluar buat nyari makan. Ini perut udah ga bisa di ajak kerjasama. Dan pas keluar pintu kamar, ada alfi yang lagi berdiri sendirian.
"Mau kemana alfi?? Tumben malem-malem gini diluar." Tanya gw.
"Mau nyari makan, bang." Jawab alfi singkat.
"Mau bareng ga?? abang mau ke indomaret". Gw nanya lagi.
"Sokh duluan aja, bang. Alfi lagi nungguin mus. Katanya pengen bareng." Jawab alfi lagi.
"Yaudah, bang duluan yah." Jawab gw sambil lanjut jalan.

Jam 00.00
Gw masih di indomaret. Kebiasaan, kalo di minimarket gw suka lama milih-milih apa yang mau dibeli. Selain itu gw juga pengen antisipasi aja buat malam ini. Jadi rada dilamain juga di indomaret nya.

Jam 00.15
Gw baru balik ke kosan. Nyampe kosan bikin segelas kopi moccacino ditemani sebungkus snack. Duduk di bawah langit malam yang berbintang dan bulan yang lagi ngintip dari balik awan, atau gw menyebutnya lagi berselimut pake awan. Tak lama kemudian alfi dan mus juga baru nyampe lagi ke kosan. Lucu nya mereka juga ke indomaret. Tapi kenapa ga ketemu ya??

Jam 00.20
Kang opik tiba-tiba muncul di depan gw sambil menyiramkan se-baskom air pake racikan sabun ke badan dan muka. Walhasil kamar basah dan ya gitu deh. Banjur abis di tengah dingin nya malam. Kena deh... -,-
Dan kemudian yang lain pun pada bermunculan. Ada hendri jon, uzzy, nuri, dan ariz, disamping tiga orang tadi yang udah duluan jadi aktor utama. Nuri dateng bawa kue dengan lilin tujuh batang terpasang di atas nya. Ga tau sih itu tujuh lilin maksud nya apa. Tapi yang gw suka di pinggir-pinggir kue terdapat tulisan ini ~~> "happy b'day arta". Makasih banyak buat kalian nehiner's. Sekarang kalian yang jadi EO kena deh di moment hari lahir gw. Kelak gw bakal bales kalian satu-satu... hahaha *evil laugh*.

Oia, tahun sebelumnya yang ngerjain gw pas hari lahir adalah adik-adik di fosmi yang terdiri dari angkatan 2010 dan 2011. Pake drama-drama-an yang jujur bikin gw lupa kalo hari itu adalah hari lahir gw. Dika datang sambil nge-bawa kue. Nanda, rizki, dan agung aktor utama nya. Aktingnya menurut gw profesional, begitu menjiwai. Ikutan casting yah adik-adik. *kena deh*.

Dan kalo tahun 2011, yang ngerjain gw adalah uda uni serta teman-teman seangkatan. Apes nya lagi mana pake telor yang mendarat tepat di kepala dan baju gw. Rozi, teguh aktor nya. *kena deh*.

Sekian tulisan gw tentang hari lahir gw tiga tahun belakangan ini. Pamiiiitt :')

Wisata Mistis Bareng Anak BPI

Yah hari ini cerita nya, malam ini maksudnya ada kopi darat sekaligus acara wisata mistis anak Backpaker Indonesia regional Bandung disingkat BPI Bandung.

Gw kenalan ama karisma, budi, iwong, desah, fani, opa, bambang, dan fitri. Ehh ternyata ketemu bang fitrah juga. Senior gw di jurusan. Jadi sekarang kita ngumpul nih di angkringan depan Masjid Salman ITB sambil nunggu anak-anak yang lain dan makan juga tentunya, kan lagi di angkringan. Rame... kalo di itung-itung ada sekitar 20-30 orang yang datang ngumpul. Namun yang ikut wisata mistis cuma 20 orang.

Oia, gw kesini di ajakin ama ijal. Lumayan buat ngisi-ngisi waktu luang di malam minggu. Maklum juga sih gw lagi jomblo. Dari pada ngobrol ama tembok, asu banget kan... hahaha

Malam ini ceritanya mau ikutan acara wisata mistis bareng anak-anak BPI. Jalurnya nyamperin babakan siliwangi, taman lansia, mobil ambulan di jalan bahureksa, patung pastor, rumah kentang, dan beberapa lokasi angker ternama lainnya disekitaran kota bandung.

Sedikit review untuk lokasi-lokasi ini yah, sekaligus ini merupakan rute perjalanan gw memulai wisata mistis di malam minggu kali ini.

Babakan siliwangi, merupakan salah satu hutan kota yang terdapat di Bandung. Tepatnya di daerah kampus ITB. Jadi ceritanya disana merupakan tempat yang cukup menyeramkan karena minimnya penerangan, disana juga sering terjadi penampakan anak kecil yang lagi megang boneka. Terus disana juga ada beberapa penampakan lain. Babakan siliwangi dulunya juga jadi tempat pembunuhan pada zaman penjajahan jepang dan belanda. Jadi ga salah kalau disana menjadi salah satu tempat angker yang ada di bandung. Selama berada di dalam area babakan siliwangi, perasaan was-was begitu terasa. Seakan membuat gw pengen buru-buru pergi dari tempat itu.

Selanjutnya menuju taman lansia yang ada di sebelah gedung sate. Siapa yang ga tau gedung sate, sebuah gedung peninggalan belanda yang sangat-sangat terkenal ke seluruh penjuru tanah air. Gedung sate sekarang ini menjadi kantor pusat pemerintahan propinsi Jawa Barat. Nah, taman lansia ini berada persis di sebelah kiri gedung sate kalau kita ngeliat dari depannya. Sesuai namanya, taman lansia ini diperuntukkan bagi para lansia yang mau berolahraga dan menjaga kesehatan. Katanya di taman lansia sering terjadi penampakan  sosok putih kepada orang-orang yang sompral atau takabur dalam berbicara. Ya pantes lah, orang kalau sompral ngomong ke sesama manusia aja pasti bisa bikin berantem, ke makhluk lain pun kalau sompral pasti marah dong. Makanya dilarang sompral kalau lagi ngomong. Di taman lansia, gw mulai mengitari tempat dengan berjalan kaki. Disini untuk penerangan lumayan minim, akan tetapi perasaan selama berjalan mengitari taman tidak begitu mencekam. Terasa cukup nyaman dan tenang.

Setelah dari taman lansia, perjalanan wisata berlanjut ke mobil ambulance di jalan bahureksa. Konon katanya dulu mobil ambulance ini digunakan untuk mengantar satu keluarga belanda yang sakit parah. Mereka tinggal di rumah di jalan bahureksa. Nah, suatu ketika, semua anggota keluarga tersebut meninggal karena penyakit yang di derita. Setelah kejadian tersebut, mobil ambulance yang merupakan milik rumah sakit hasan sadikin bandung itu selalu kembali ke rumah keluarga yang telah meninggal tadi tiap malamnya. Pada heran dong mobil ambulance yang diparkir di rumah sakit, tiba-tiba berpindah sendirinya ke rumah keluarga belanda tadi. Awalnya para pengelola rumah sakit menganggap ini adalah keusilan oknum, maka mereka menggembok roda mobil menggunakan rantai agar tidak bisa berjalan. Namun kejadian mengejutkan ke-esokan paginya terjadi, mobil ambulance yang telah dirantai tersebut kembali ditemukan telah berada di rumah keluarga belanda kembali. Dan kejadian ini terjadi berulang-ulang kali. Akhirnya pihak rumah sakit membiarkan mobil tersebut tetap berada di rumah keluarga belanda di jalan bahureksa. Entah mengapa kadangkala posisi mobil suka berubah-ubah dengan sendirinya. Padahal saat ini mobil ambulance tersebut sudah tidak memiliki mesin mobil dan ke-empat ban mobil tersebut telah di-kempeskan agar tidak bisa berjalan. Kadangkala sirine pada mobil berbunyi secara tiba-tiba, secara logika ini tidak mungkin terjadi berhubung aki atau battery pada mobil sudah tidak terpasang di dalamnya. Selama berada di area rumah ambulance yang sekarang sudah menjadi distro reggae ini, suasana negatif begitu terasa di sekitar mobil. Kata salah satu anggota wisata malam yang kebetulan bisa melihat, di dalam mobil ambulance terdapat seorang suster dengan wajah sebelah kanan nya rusak parah. Kemudian di bagian belakang mobil terdapat seorang suster dengan seorang pasien yang tengah tertidur di ranjang, namun mereka berdua memiliki luka bakar di sekujur tubuhnya. Oia, saat berada di area rumah mobil ambulance, lampu penerangan jalan yang terdapat di seberang jalan selalu hidup mati. Entah apa penyebabnya, lampu penerangan jalan seakan memberi pesan dengan kode morse kalau kata gw. Pake lupa lagi itu nyatet buat diartikan.

Beres dari rumah ambulance di jalan bahureksa, wisata mistis pun diteruskan menuju rumah kentang. Sebuah rumah yang ceritanya dulu pernah ada sebuah keluarga belanda yang lagi ngerebus kentang, mungkin karena orang belanda ga suka nasi. Nah mereka punya anak yang masih kecil gitu. Terus suatu ketika kedua orang tuanya lagi terlalu sibuk di luar, sang anak tengah bermain-main di sekitar kompor yang sedang merebus kentang. Tiba-tiba sang anak sudah terjatuh ke dalam periuk rebusan kentang. Entah itu tergelincir atau terpeleset mungkin, sekarang sang anak telah ikut ter-rebus bersama kentang-kentang. Nah, akibat peristiwa itulah rumah yang berada di dekat lapangan olahraga sekitaran taman maluku itu tiap malamnya tercium bau kentang rebus. Makanya dinamakan rumah kentang. Waktu gw lagi disana, katanya di dalam rumah lagi terjadi pertengkaran sesama hantu, jin, atau syetan yang menghuni rumah kentang, kata teman yang bisa berintireaksi dengan makhluk halus. Dan bener aja, tiba-tiba bambang muntah muntah yang katanya sih diserang makhluk yang lagi bertengkar di dalam rumah kentang. Jadi gw dan teman-teman BPI memutuskan untuk tidak masuk ke dalam rumah.

Selanjutnya perjalanan menuju patung pastor yang terdapat di dalam areal taman maluku. Disana emang terdapat sebuah patung mirip pastor yang dibuat tengah berdiri sambil membaca buku. Warga bandung mungkin pernah mendengar cerita tentang ke-mistis-an patung pastor. Kalo kamu memerhatikan patung ini secara baik-baik, bagian kepala patung akan terlihat seperti bergerak ke kiri, ke kanan, atau tegak lurus. Kemudian kamu akan merasa kedua bola mata patung ini seakan-akan melirik ke arahmu. Gw dan teman-teman peserta wisata mistis pun merasakan langsung ke-mistis-an si patung. Merinding namun ga menakutkan, karena waktu gw merhatiin patung nya, si patung se-akan mempunyai karisma layaknya orang yang dihormati. Begitulah kondisi yang gw rasakan selama berada di dekat patung pastor di taman maluku.

Tujuan selanjutnya adalah gedung mall matahari di dekat alun-alun kota bandung. Sebuah gedung mall yang sekarang ini sudah terbengkalai karena mungkin sudah kalah saing dengan mall-mall baru yang ada di kota bandung. Contohnya aja seperti BIP, BEC, BTC, ITC, IP, dan masih banyak lagi mall megah baru di Kota Bandung. Jadi aja mall matahari swalayan ini ditinggalkan dan kemudian sepi. Kalau udah sepi dan ga ditempati, ya pastinya ada yang bakal nempatin dong. Yaitu mereka para makhluk halus yang emang butuh tempat untuk ditinggali. Menurut gw para makhluk halus kayanya juga ada yang disebut tuna wisma, karena mereka ga punya rumah dan di usir dari areal tempat tinggal manusia. Tapi berhubung waktu gw dan teman-teman BPI datang kesana dan mall nya lagi dalam keadaan terkunci. Jadi kita cuma duduk di emperan depan mall. Kemudian bercerita dan saling bertukar obrolan mengenai tempat-tempat yang udah dikunjungi selama acara wisata mistis Kota Bandung. Lumayan lah duduk disana menghabiskan waktu lebih kurang satu setengah jam sembari menunggu adzan shubuh.

Jam setengah empat gerimis tiba-tiba turun. Daripada cuma berteduh, gw dan teman-teman memutuskan untuk nyari tempat makan. Ternyata perjalanan wisata malam kali ini mampu membuat perut yang udah kenyang, kembali terasa lapar dan pengen di isi. Yaudah makan di daerah alun-alun, ada yang makan mie rebus, capcay, atau sekedar minum teh atau kopi hangat. Perjalanan berakhir seiring dengan masuknya jadwal sholat shubuh. Sholat berjamaah di masjid raya bandung yang berada di alun-alun Kota Bandung.

Sekian cerita gw mengenai acara wisata mistis Kota Bandung bareng anak BPI regional Bandung. 

~13~
~WISATA MISTIS~

Selasa, 19 Februari 2013

Apel ???

Ini karena apel pagi atau apel pacar...

Jam sudah menunjukkan pukul 07.45. Saatnya melaksanakan ritual rutin. Alarm kantor berbunyi berulang kali menyadarkan para pekerja dari setiap petak kerja nya.

Bangun bangun bangun .... !!! Demikian mungkin maksud nada alarm  yang berbunyi berulang kali dari lorong utama.

Para pajabat berseragam gelap mulai melangkah keluar merangsek menuju lapangan upacara. Kemudian di ikuti satu persatu oleh pekerja berseragam coklat lumpur di belakang.

Majuuuuu jalan.... !!! Teriak seorang komandam kompi memekak-kan telinga. Entah berapa oktaf ketinggian nada suara nya yang lantang.

Pekerja berseragam coklat lumpur yang terlambat bergegas untuk keluar menuju lapangan. Pisau tak bermata menyayat hati para pekerja yang telat berkumandang lembut dari mimbar apel. Lagi lagi mereka di bahas dan jadi topik utama.

Nada kedua pun berbunyi. Sebuah nasehat ala orang tua terdengar sayup redup dari atas mimbar. Cukup hening untuk sekedar ingin mendengarkan ucapan yang bermakna ini. Alangkah bosannya pasang-pasang telinga tua yang sedikit jenuh mendengar kalimat yang telah di ulang untuk keberapa kali nya. Dejavu apelista.

Cukup sudah semua pembicaraan. Komandan kompi kembali berteriak lantang merapikan barisan. Sembari memberi hormat, apel hari ini ditutup.

Semua pekerja kembali ke petak ruang sekat dalam lubang koloni. Bergelut dengan lumpur dan kegelapan lagi...